Kenapa Perempuan Mudah Menjulid Kepada Sesamanya?

Ini adalah salah satu topik yang menarik untuk dibahas, mengingat banyak fenomena yang terjadi di sekitar (jika kamu memperhatikan). Dan saya yakin ini terjadi tidak hanya di kalangan perempuan, di kalangan pria juga pasti ada. Namun sepertinya ‘julid’ lebih besar keidentikannya dengan kaum perempuan dibandingkan dengan kaum pria. Apa kamu setuju?

Julid itu adalah hal yang kebanyakan diartikan negatif. Karena tindakannya pun memang lebih mengarah pada hal negatif. Dan saya sendiri, mengelompokkan beberapa tindakan berikut sebagai bentuk kejulidan. Apa saja? Misalnya menghujat, menghina, mencibir, menyindir, bergosip membicarakan keburukan seseorang dan semacamnya.

Apa kamu sering lihat para cewek berkumpul lalu membicarakan soal keburukan seseorang? Atau kamu melihat seorang cewek di medsos mengunggah foto diri lantas dia mendapat komentar bernada menghina dari cewek lainnya?

Ada juga seorang cewek yang sedang bermasalah lantas mendapat hujatan, lalu cewek lain yang tidak kenal pun ikut menghujat (ini biasanya terjadi di kalangan orang-orang terkenal) Atau kamu sendiri pernah menjadi objek iri hati dari perempuan lain? Semisal kamu pergi ke pesta lalu berdandan dengan tampilan menawan, lantas ada perempuan yang memandang kamu dengan sinis, menatap penampilan kamu dari ujung kepala hingga kaki?

Karena hal ini sering sekali terjadi di kalangan perempuan. Nah, itu semua adalah bentuk contoh dari kejulidan kaum perempuan. Memang bikin sebal tapi fenomena seperti ini nyata adanya.

Bukan tanpa sebab lho, perempuan banyak yang suka menjulid sesama perempuan, meski semboyan women support women sudah sering digaungkan. Mungkin kamu tahu salah satunya apa?

Nah, dirangkum dari pengamatan pribadi dan beberapa sumber referensi, di bawah ini ada lebih dari satu alasan kenapa perempuan bersikap menyebalkan pada sesamanya.

Alasan perempuan senang menjulid sesama perempuan

  1. Rasa iri

Ini tidak bisa dipungkiri. Ada perempuan yang baik secara sadar ataupun tidak, merasa terkalahkan apabila melihat perempuan yang menurutnya ‘lebih’ dari dirinya. Semisal perempuan lain lebih cantik, lebih percaya diri, lebih disukai lawan jenis, lebih baik secara pekerjaan, gaji, materi.

Hal-hal di atas bisa menjadi faktor kemunculan rasa iri dan berujung pada aksi julid. Ada yang terang-terangan menunjukkan rasa irinya, tapi kebanyakan tidak diperlihatkan. Biasanya perempuan yang merasa iri itu akan membicarakan orang yang membuat dia iri, kepada orang lainnya. Lantas berlanjut dengan rasa tak suka dan benci.

  1. Kepuasan pribadi

Bagi banyak orang, mungkin membicarakan keburukan orang lain dan bergosip bisa menjadi kebutuhan rohani. Ya, kepuasan diri. Mungkin dengan mencibir, menghujat dan merendahkan orang lain membuat mereka merasa lebih baik dan bisa merasa senang setelahnya.

Ini hal yang banyak juga tidak disadari oleh pelaku. Ada juga yang sadar namun tetap melakukannya karena perasaan senang yang didapat.

  1. Hiburan

Kamu mungkin sering melihat anak-anak perempuan ABG saling meledek anak perempuan lainnya, entah di lingkungan sekolah, tempat bermain. Atau juga di medsos, kamu melihat sekelompok perempuan melontarkan komentar pedas pada seorang perempuan lain. Mengejek, menghina, body shaming, ataus sebagainya.

Ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya, karena ini adalah seperti hiburan bagi beberapa orang. Menghujat, menghina dan meledek adalah hiburan bagi orang-orang tertentu.

  1. Merasa tidak percaya diri

Orang yang merasa tersaingi dengan orang lain, biasanya dia merasa tidak percaya diri. Dia merasa tertekan ketika ada orang yang dianggap ‘lebih’ dari dirinya dan baginya itu mengancam eksistensi dia.

  1. Kurangnya wawasan

Ini salah satu faktor yang sangat berpengaruh, karena segala aspek kehidupan memang memerlukan wawasan atau ilmu.

Ilmu tidak hanya untuk orang yang menempuh pendidikan formal, orang yang sudah tidak sekolah atau memang tidak sekolah pun sangat membutuhkan.

Ilmu bukan hanya tentang matematika, sains, bahasa inggris. Berinteraksi dengan sesama manusia pun butuh ilmu, pengembangan diri pun butuh ilmu.

Dua ilmu ini biasanya tidak banyak diajarkan di sekolah formal, namun banyak buku dan sumber-sumber yang membahas soal bagaimana BERINTERAKSI YANG BAIK DENGAN SESAMA MANUSIA, ILMU BAGAIMANA MENJADI DIRI YANG PERCAYA DIRI.

Kenapa ilmu seperti itu penting? Agar kita tahu bagaimana bersikap pada sesama. Apa yang baik dan buruk. Ilmu seperti ini biasanya diajarkan di ajaran agama, pelajaran khusus seperti bimbingan konseling. lmu tentang moralitas.

Ilmu-ilmu seperti ini penting sekali untuk digali, bahkan sebelum ilmu-ilmu lainnya.

  1. Fenomena Internalyzed Misogyny

Istilah ini mungkin agak asing di telinga umum.

Istilah yang berkaitan erat dengan budaya patriarki alias pandangan yang menganggap kaum pria lebih tinggi daripada perempuan.

Orang-orang (perempuan) di lingkungan seperti ini biasanya memandang bahwa perempuan yang bersikap di luar kebiasaan mereka adalah pelanggaran.

Contohnya, semisal ketika ada perempuan yang bercita-cita menjadi seorang menteri keuangan di masa depan nanti, lantas kakak perempuannya mencibir dengan bilang “Buat apa sekolah tinggi, pingin jadi pejabat? Toh cewek ujung-ujungnya ke dapur juga. Pejabat di negeri ini juga udah banyak. Mending nikah aja.”

Nah, hal seperti ini bisa menyebabkan perilaku julid. Mencibir dengan menganggap perempuan yang bercita-cita menjadi menteri tersebut sok, tidak pantas, tidak umum, seolah menyalahi kodrat yang menurut mereka mungkin seharusnya perempuan menikah saja, punya anak dan mengurus rumah. Karena bagi mereka, menjadi sekoalh tinggi, menjadi pejabat lebih pantas untuk kaum pria saja. “

Itulah beberapa hal yang menjadi alasan sikap julid menyebalkan kaum hawa kepada sesamanya. Sebaiknya kita berusaha menghindari sifat-sifat negatif semacam julid ya. Tetaplah percaya diri tanpa merendahkan orang lain, sayangi diri dan terima apa adanya dan jangan lupa hormati orang lain. Dan jangan lupa, banyak menambah wawasan soal ilmu moralitas.

Credit photo : IDN times

Sumber referensi :

Internalyzed Misogyny
https://www.inimelynda.com/2021/08/perempuan-internalized-misogyny.html?m=1

Quora
https://id.quora.com/Mengapa-banyak-perempuan-yang-suka-menjatuhkan-sesama-perempuan

Idn times
https://www.idntimes.com/science/experiment/amp/dewinner93/6-alasan-psikologis-wanita-hobi-menggosipkan-sesamanya-c1c2

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai